Letak supernova tersebut “cukup dekat” yaitu 21 juta tahun cahaya dari bumi. Artinya, bintang itu meledak 21 juta tahun (perjalanan cahaya) yang lalu dan sinarnya baru sampai di Bumi 21 juta tahun kemudian (masa kini). Satu tahun cahaya sama dengan 9.460.730.472.580,8 kilometer (5.878.625.373.184 mil), jadi jarak bintang tersebut 1 tahun cahaya dikali dengan 21.000.000 (dua puluh satu juta).
Tanda
panah menunjukkan supernova PTF 11kly terlihat diatasnya yaitu galaksi
"Pinwheel" atau nama lainnya "Messier-101" atau "NGC 5457". Supernova
berlokasi di “Big Dipper (biduk)” yang diketahui juga sebagai gugus
bintang Ursa Major yaitu rasi bintang yang ada di langit belahan utara.
Para astronom yakin bahwa penemuan supernova tersebut hanya beberapa jam setelah ledakan terjadi dan ini adalah hal yang mengejutkan dimana belum ada supernova yang dapat ditemukan secepat itu.
Supernova ini termasuk paling terang selama 40 tahun terakhir. Penemuan mengejutkan itu dimungkinkan dengan digunakannya beberapa telskop canggih seperti teleskop Hubble. Para astronom di Berkeley National Labolatory dan UC Berkeley yang membuat penemuan itu memprediksi bahwa penemuan supernova itu akan menjadi target untuk penelitian pada dekade berikutnya dan membuatnya menjadi salah satu dari banyak supernova yang paling banyak dipelajari dalam sejarah.
Dilansir dari physorg.com, Jum’at (26/08/2011), supernova yang diberi nama PTF 11kly tersebut, berada di galaksi Pinwheel atau nama lainnya Messier-101 atau NGC 5457, yang berlokasi di “Big Dipper (biduk)” yang diketahui juga sebagai gugus bintang Ursa Major yaitu rasi bintang yang ada di langit belahan utara.
Supernova ditemukan dengan Palomar Transient Factory (PTF) yang dirancang untuk mengobservasi dan mengungkap peristiwa astronomi yang terjadi.
“Kami menangkap supernova ini segera setelah ledakan PTF 11kly semakin cerah setiap menit. Ini sudah 20 kali lebih terang daripada kemarin,” kata Peter Nugent, ilmuwan senior di Berkeley Lab yang pertama kali melihat supernova. Nugent juga seorang profesor astronomi di UC Berkeley.
Survei PTF menggunakan teleskop robot yang dipasang di 48-inci Teleskop Samuel Oschin di Palomar Observatory di California Selatan untuk memindai langit malam. Begitu pengamatan diambil, data menempuh perjalan 400 mil ke National Energy Research Scientific Computing Center (NERSC) melalui National Science Foundation’s High Performance Wireless Research and Education Network and DOE’s Energy Sciences Network (ESnet).
Di NERSC, komputer mempelajari algoritma secara Real-time untuk kemudian mengidentifikasi setiap peristiwa untuk kemudian ditindaklanjuti. Dalam beberapa jam mengidentifikasi PTF 11kly, sistem otomatis mengirimkan koordinat untuk teleskop di seluruh dunia untuk melakukan pengamatan lebih lanjut.
Tiga jam setelah pipa PTF otomatis mengidentifikasi calon supernova, teleskop di Kepulauan Canary (Spanyol) telah menangkap “tanda cahaya,” unik atau spektrum. Dua belas jam kemudian, timnya telah mengamati supernova tersebut melalui teleskop di Lick Observatory (California), and Keck Observatory (Hawaii) dan ditentukan bahwa supernova PTF 11kly termasuk dalam kategori khusus, yang disebut Tipe Ia. Nugent mencatat bahwa ini adalah spektrum paling awal yang pernah diambil dari supernova Tipe Ia.
Tanda
panah menunjukkan supernova PTF 11kly dan perubahannya selama 3 hari
(22-24 Agustus 2011). Pada gambar bagian atas terlihat galaksi Pinwheel /
Messier-101 (M-101) / NGC 5457. Credit by: Peter Nugent/LBNL and
Palomar Observatory
“Kami masih belum tahu pasti apa yang menyebabkan ledakan tersebut,” kata Weidong Li, ilmuwan senior di UC Berkeley dan kolaborator dari Nugent. “Kami menggunakan gambar dari teleskop Hubble, yang diambil beberapa tahun sebelum ledakan supernova untuk mencari petunjuk mengenai asal muasalnya.”
Jarak 21 juta tahun cahaya merupakan jarak yang relatif dekat menurut standar astronomi dan supernova bisa dilihat walau hanya dengan teleskop kecil. (Adi Saputro/Astronomi.us)
Artikel Terkait
Jagad Raya
- Mengapa Langit Berwarna Biru? Inilah Jawabannya
- Flashback Lebih Dekat : Meteor Bone Sulawesi 2009 (The Bone Impactor)
- Ada Berapa Planet di Galaksi Bimasakti? Ilmuwan Menjawab: Ada Sekitar 160 Milyar Planet!
- Ilmuwan Temukan Gelembung Energi Misterius di Galaksi Bima Sakti
- Wahana Terjauh: Voyager-1 Mulai Menjauhi Batas Tata Surya
- Gravitasi Matahari Bisa “Undang” Datangnya Alien?
- Fakta-Fakta Menarik Seputar Astronomi
- Ilmuwan “Panen” Planet: Ditemukan Lebih Dari 50 Planet Ekstrasurya Baru
- Teori Mengejutkan: Bukti Alam Semesta Lebih dari Satu
- Misteri Tata Surya Teraneh: Dua Planet Raksasa Mengelilingi Bintang Ganda
- Misteri Kumpulan Air Tertua, Terjauh dan Terbesar di Jagat Raya
- Sekelompok Ilmuwan Berhasil Menemukan Letak Terompet Malaikat Isrofil
- Teleskop Luar Angkasa “Kepler” Temukan Tata Surya dengan 6 Planet
- Bumi-Bumi Baru Akan Semakin Banyak Ditemukan
- 10 Tempat Ini Bisa Ungkap Kehidupan Alien
- Transit Venus Melintas Matahari 2012
- Mengapa Langit Berwarna Biru? Ini Jawabnya
- Misteri Bintang Terang: Supernova PTF 11 KLY, Bisa Dilihat Dengan Teleskop Kecil
- Galaksi Bimasakti Terancam Ditabrak Awan Raksasa!
0 komentar:
Posting Komentar